inidewa aduqq

Thursday, July 6, 2017

Amelia TTM Ternikmat

Cerita Dewasa - Di akhir pekan ini, aku berniat utk belanja kebutuhan rumah. Memang aku masih single dan hanya tinggal dikontrakan, tp selagi bisa, aku memilih utk belanja dan masak sendiri supaya lebih hemat. Aku pun pergi ke pusat perbelanjaan di dekat rumah. Dgn mengendarai sepeda motor ku, tdk sampai 10 menit aku sdh sampai. Bergegas aku menuju tempat belanja berbekal kertas kecil berisikan daftar belanja yg sdh aku siapkan dirumah.



Film Bokep - Meski akhir pekan, tp pusat perbelanjaan tersebut masih terlihat sepi. Mungkin karena hari pun masih terbilang siang, jam 11. Aku yg sdh selesai berbelanja, berniat utk bersantai sejenak sambil berkeliling di dlm mall. Begitu aku sedang berjalan di depan restauran jepang, tiba-tiba aku di kejutkan oleh seseorang yg menepuk pundakku dan membuat ku segera menoleh.
“Maaf, mas, boleh pinjam hp sebentar ngga? hp aku hilang nih…” ternyata seorang cewek, yg usianya sekitar 20 tahunanan dgn muka sedikit pucat dan panik.
Aku terdiam sejenak mendengar permintaan cewek tersebut,
“Jangan-jangan cewek ini mau nipu…” pikirku dlm hati.
Tp aku tdk mau berburuk sangka, ku beri pinjam saja hp ku. Toh hp jg sdh jelek, kalau diambil pun belum tentu laku dijual pikirku.
“Oh, boleh, Mbak. Ini…” jawabku sambil memberikan hp ku.
Ku perhatikan cewek itu, benar-benar cantik. Kulitnya putih mulus dgn hidung mancung dan mata yg indah, ditambah rambut ikalnya berwarna coklat gelap dgn panjang sebahu. Begitu cantik mempesona.
Video Ngentot - Cewek tersebut mengambil hp dan langsung menekan tombol nomer dan menelepon. Sepertinya ia berusaha menghubungi handphonenya yg hilang tersebut. Terlihat beberapa kali ia mencoba menelepon, namun sepertinya usahanya sia-sia.
“Memang terakhirnya hp nya masih ada pas dimana, mbak?” tanya ku mencoba menenangkan cewek itu yg makin terlihat panik.
“Tadi di parkiran sih masih ada, mas. Sepertinya dicopet orang sih…” Jawabnya getir.
“Sdh coba lapor satpam?”
“Sdh, Mas. Katanya nanti diberi tahu kalau ada yg nemuin…” Jawabnya lagi dgn nada memelas.
Ia pun putus asa dan mengembalikan hapeku.
“Ini mas, terima kasih ya Mas…” Aku hanya mengangguk sambil memasukan hapeku ke dlm saku celana. “Duduk dulu sambil minum yuk, Mbak. Biar tenang sedikit, mbak keliatannya panik banget. Nanti kalau sdh tenang, kita cari bareng-bareng. Aku temenin deh.” Tawarku padanya.
Seperti sapi yg dicocokan hidungnya, cewek itu hanya mengangguk dan mengikutiku. Kami berdua pun mampir ke foodcourt mall tersebut dan memesan minum. Aku pun berusaha menghibur cewek yg ku ketahui bernama Amelia itu. Ia masih kuliah di salah satu universitas swasta di Jakarta Barat. Awalnya ia ke mall ini hendak menjual hape tersebut, tp naas nasib malah membuat hape itu hilang sebelum sempat dijual.
Setelah ngobrol sekitar satu jam, Amelia pun terlihat lebih tenang. Pucat dan panik di wajahnya mulai berkurang. Nada bicaranya pun sdh terlihat lebih santai.
“Ya mungkin emang bukan rejeki aku, mas. Terima kasih banyak ya mas udah mau nolong pinjemin hape tadi, sampe nemenin aku minum disini. Makasih banyak ya mas.” Ucapnya dgn tulus.
Aku mengangguk sambil tersenyum,
“Udah seharusnya saling bantu, kan?” Amelia mengangguk. Waktu sdh menunjukan pukul 3:30 sore. Aku pun memutuskan utk pulang sebelum jalanan macet karena akhir pekan.
“Amelia, aku pamit pulang duluan ya. Sdh sore, khawatir nanti jalanan macet hehehe…” Pinta ku.
“Oh iya, mas. Kalau gitu bareng aja, aku jg mau pulang kok…” Balasnya.
Kami berdua pun berjalan bersama sampai ke parkiran. Amelia membawa motor jg, jadi aku tdk perlu repot menawarkan utk mengantarnya hehehe.
“Kamu pulangnya ke mana?” tanyaku.
“Pulang sih jauh mas. Aku mau ke kosan temen aja paling di deket sini. Kalau mas pulang kemana?”
“Oh begitu, aku jg ngekos kok. Di belakang gedung itu…” Kata ku sambil menunjuk gedung perkantoran yg ada di dekat mall tersebut.
“Wah, deket dong dgn kosan temenku. Bareng aja jalannya mas kalau gitu…”
Foto Bokep - Aku mengiyakan permintaan Amelia. Kami pun jalan beriringan sampai ke depan kosan temannya yg berjarak 50 meter dari kosanku.
“Sdh sampai nih, aku langsung ke kosan ya, Mel.” Ujarku.
“Iya mas, kosan mas yg itu kan?” tanya Amelia sambil menunjuk kosanku.
“Iya betul, nah itu yg dilantai 2 kamar paling kiri kamar aku hehehe…”
“Oke deh, mas. Nanti kalau ternyata temen aku gak ada di kosan. Aku boleh main ke kosan mas gak?”
“Boleh dong, silakan aja Mel.”
Aku pun pamit dan segera ke kosan. Sampai di kosan segera aku rapihkan belanjaan yg tadi aku beli. Sembari membersihkan kamar sedikit demi sedikit. Setelah itu aku mandi utk menghilangkan gerah dan lengket setalah berkeliling di mall dan terkena panas saat di motor tadi.
Selesai mandi, saat hendak mengenakan pakaian, tiba-tiba pintu kamar ku ada yg mengetuk. “Ah, barjo nih paling. Ngapain sih?” gerutuku dlm hati, Barjo adalah teman sebelah kamarku. Ia sering sekali datang ke kamar, apalagi bila aku baru saja berbelanja, utk menghabiskan persediaan makanan ringan yg aku simpan di kamar.
“Iya, bentar.” Teriakku sambil menghampiri pintu dan membukanya.
“Apaan sih, Jo…” ucapan ku terhenti saat ku lihat di depan pintu adalah Amelia, bukan Barjo.
“Eh kamu, kirain temen sebelah kamar…” ucapku salah tingkah melihat Amelia.
Amelia hanya tersenyum,
“Temen aku ternyata gak ada mas. Aku kesini deh jadinya…”
“Masuk masuk, maaf ya aku baru banget selesai mandi nih…” ujar ku.
Sedikit bingung jg karena aku bahkan masih mengenakan handuk, belum berpakaian sama sekali.
Amelia pun masuk ke dlm kamar dan duduk di sofa kecil yg aku letakan di pojok kamar.
Aku langsung membuka lemari dan mencari pakaian. Aku tak menyadari bahwa Amelia sdh tdk lagi duduk di sofa tp berdiri tepat dibelakangku. Dgn sekali gerakan, Amelia menyusupkan tangannya ke dlm handukku. Sontak aku kaget mendapati k0ntolku diremas-remas oleh cewek yg baru saja aku kenal tadi siang. Aku langsung menoleh ke arah Amelia, ia tersenyum nakal sekali sambil tangannya tak mau lepas dari k0ntolku.
“Aku ke kosan temen niatnya mau minta ini, mas. Tp temenku gak ada. Kalau sama mas, boleh gak?” Tanya Amelia dgn nada yg sangat menggoda.
Aku hanya melongo sambil mengangguk kecil. Amelia pun menarik handuk ku sampai semua terlepas. Ia mulai menciumi dadaku. Bisa dibilang ini pertama kalinya aku melakukan aktivitas seksual dimana si cewek yg memulainya dgn agresif, sementara aku hanya berdiam diri menikmati perlakuannya. K0ntolku pun tak kuasa menahan rangsangan yg diberikan oleh Amelia, perlahan tp pasti k0ntolku mulai mengeras. Amelia menghentikan remasannya dan melihatku dgn mata indahnya sambil perlahan menurunkan badannya. Ia jongkok sambil memerhatikan k0ntolku. Dikocoknya pelan, lalu dijilatnya batang k0ntolku dari pangkal sampai ujung.
“Uhhh, Amelia!” Teriak ku kecil karena geli.
Amelia memasukan kepala k0ntolku ke dlm mulutnya. Rasa nikmatnya kembali menjalar diseluruh badanku. Kepala Amelia mulai maju mundur dgn k0ntolku yg menyumpal penuh mulutnya. Aku diam tak bersuara, menikmati birahi yg sdh lama tak ku rasakan. Aku hanya bisa merapihkan rambut Amelia dan memeganginya agar tdk mengganggu aktivitasnya yg membuatku merasa terbang seperti ke awang-awang.
Hampir lima menit Amelia melayani k0ntolku dgn mulutnya yg dihiasi bibir tipis tersebut. Aku pun memintanya utk berdiri, lalu menciumi bibirnya. Ciuman panas antara kami berdua begitu bergairah. Bibir kami berpagutan, lidah kami saling serang satu sama lain. Aku mendorong tubuh Amelia ke arahku agar semakin rapat. Bisa kurasakan toketnya yg cukup besar menempel di dadaku. Terasa desiran di seluruh tubuhku saat tubuh Amelia begitu dekat dgn tubuhku.
Aku coba meremas toketnya, Amelia sedikit menggelinjang tanpa protes. Justru ciumannya semakin bergairah saja. Aku pun semakin bernafsu dan bersemangat. Tanpa basa-basi, aku angkat pakaian Amelia, dan dgn sekali hentakan bra-nya yg berwarna hitam itu pun terlepas. Kini dua gundukan toket bulat yg kencang dan indah itu dgn menantang menghadap padaku. Segera ku remas lagi ke dua toket tersebut sambil lidahku berusaha menyapu seluruh permukaan kulit leher
Amelia yg jenjang dan putih itu.
“Ooohhhh, massssss. Hmmm, nikmat massss….” desis Amelia pelan.
Tanganku yg masih belum puas meremas toket Amelia berusaha utk menurunkan celananya yg berwarna biru tua itu. Setelah kancing celana aku buka dan kuturunkan sedikit, selebihnya aku gunakan kakiku utk menurunkan sepenuhnya celana Amelia. Terlihat celana dalamnya yg berwarna putih memiliki bercak basah disekitar area meqinya.
“Sdh nafsu sekali sepertinya cewek ini…” Gumamku dlm hati.
Kali ini bagian ku. Aku menurunkan tubuhku dan bertumpu pada lututku. Ku ciumi paha Amelia yg jenjang dan sangat mulus itu sambil tanganku meremas pantatnya yg cukup keras itu. Amelia menggelinjang dgn desisan pelan sambil meremas kepala dan rambutku. Aku turunkan celana dlm Amelia. Terlihat meqinya yg merah merekah tanpa sehelai bulu kemaluan. Begitu basah, namun harum yg membuatku tak sabar utk menikmatinya.
Ku geserkan sedikit kaki Amelia agar bibir dan lidahku mudah menjangkau meqinya tersebut. Amelia hanya menurut. Ku usapkan lidahku di bibir meqinya yg tebal itu.
“Aahhh mas!” Teriak Amelia.
Ku mainkan terus lidahku di klitorisnya yg sdh membesar tersebut. Ku rasakan tubuh Amelia bergetar. Mungkin karena memang berdiri tanpa sandaran, dan perlakuanku padanya membuat kaki kakinya menjadi semakin lemas dan bergetar seiring nikmat yg ia dapatkan di meqinya dari lidahku. Sesekali kususupkan kedua jariku ke dlm meqinya. Erangannya pun semakin menjadi, ditambah tangan ku yg satu lagi tak henti hentinya meremas pantatnya yg begitu seksi.
“Mas… Aku mau nyampe, Mas…. ooohhhh….” Desis Amelia sambil meremas rambutku makin kencang.
Tdk lama berselang, Amelia pun mencapai orgasmenya yg pertama dgn ku. “Aaaaaaaaaaaaaaahhhhhhh, massssssssssss…… Aku keluarrrrr masss uoooohhh….!” Teriaknya. Amelia menikmati orgasmenya yg pertama dgn tubuh sedikit menunduk dan tangannya bertumpu di kedua pundakku. Aku hanya melihat ekspresi mukanya yg terlihat begitu menikmati permainanku dan mulut yg sedikit terbuka dan mata yg tertutup rapat.
“Uuuhhh, Uuuhhh…” Erang Amelia.
“Nikmat banget, Mas… Aku pertama kali loh keluar lagi berdiri gini, sumpah lemes abis….” Kata Amelia.
Aku tersenyum sambil berdiri dgn tangan ku yg masih mengelus elus meqi Amelia.
“Baru pakai lidah sama jari aja udah lemes, gimana kalau pakai ini?” Tanyaku pada Amelia sambil menarik tangannya dan meletakannya di k0ntolku yg masih menegang dari tadi.
Amelia lalu membuka matanya dan kembali melihatku dgn tatapan nakalnya. Tangannya mengocok pelan k0ntolku.
“Hmm, ngga tau sih. Gimana kalau dicoba aja langsung?” pinta Amelia nakal.
Aku mengangguk pelan sambil tanganku mencoba membuka laci lemari yg ada di belakangku dari tadi. Ku cari kondom yg masih kusimpan dgn baik dari pertemuanku dgn Niken sebelumnya. Kondom berwarna merah yg tipis ini sepertinya akan menjadi andalanku utk setiap pergulatan dgn cewek-cewek yg haus birahi seperti Niken dan Amelia ini.
“Tipis banget, ngga takut bocor mas kondomnya?” Tanya Amelia dgn bingung, tp tangannya tetap meremas k0ntolku.
“Ngga kok, malah lebih enak kan kalo tipis, jadi gak berasa lagi pake…” Jelasku sambil memasangkan kondom ke k0ntolku.
Amelia hanya mengangguk sambil menciumi dadaku. Setelah kondom terpasang, aku membalik tubuh Amelia agar memunggungiku dan mendorong tubuhnya. Posisi doggy style sambil berdiri bisa dibilang posisi kesukaanku. Amelia pun sepertinya mengerti apa yg aku inginkan. Ia menungging sambil tangannya bertumpu ke meja yg ada tepat di depannya. Ku ludahi sedikit tanganku dan ku usapkan di meqi Amelia. Tanganku yg satu mengarahkan k0ntolku agar bisa semakin mudah menerobos masuk meqi Amelia yg terlihat begitu nikmat. Ku masukan kepala k0ntolku sedikit demi sedikit ke dlm meqi Amelia. Dari kaca yg ada di meja, aku bisa melihat wajah Amelia yg penuh nafsu dan birahi, menikmati setiap senti k0ntol ku yg masuk ke dlm lubang kecewekannya. Amelia melenguh pelan saat k0ntolku pun sdh masuk seluruhnya ke dlm meqinya yg kesat itu.
“Masss, enakkk masss… Genjot terus massss….”
Aku pun menggenjot perlahan meqi Amelia. Aku ingin k0ntolku bisa merasakan tiap permukaan di dlm meqi Amelia yg hangat itu.
Saat pinggulku sibuk menggenjot, tanganku menepuk keras dan meremas pantat Amelia bergantian. Posisi menunggangi kuda yg liar yg pernah aku lakukan sepertinya. Dari kaca di meja jg aku bisa melihat toket Amelia yg menggantung dan bergoyang seirima dgn genjotanku di meqinya. Pemandangan yg sungguh membuat ku ingin terus merasakannya dlm waktu yg sangat lama. Kami bertahan hampir sepuluh menit dgn posisi itu sampai akhirnya aku merasakan dorongan dari dlm k0ntolku yg mendobrak ingin keluar dgn cepat.
“Aku mau keluar nih, Mel…” Lenguhku pelan.
“Keluarin di mulut aku dong, Masss…” Pinta Amelia.
Segera ku cabut k0ntol dan kondom yg masih terpasang rapih, Amelia langsung mengambil posisi berjongkok di depan ku dan membuka mulutnya lebar. Ku kocok cepat k0ntolku sampai dorongan yg ada tdk bisa lagi ku tahan.
“Aku keluarrrrrr” crett crett crett , begitu banyak sperma yg menyemprot keluar dari dlm k0ntolku dan memenuhi wajah Amelia.
Sperma putih kental seperti susu itu menutupi mata, hidung dan pipi Amelia. Beberapa jg masuk langsung ke dlm mulutnya dan ditelan cepat sampai habis.
Amelia memasukan k0ntolku ke dlm mulutnya dan membersihkannya dgn lidah, dihisapnya sampai habis seluruh sperma yg tersisa di kepala k0ntolku. Setelah itu baru ia mengusap sperma yg ada di wajahnya dgn tangan lalu memasukan sperma tersebut ke dlm mulutnya. Benar-benar haus sperma cewek ini, pikirku. Amelia tersenyum sambil tertawa kecil saat menikmati spermaku.
“Enak sekali mas, suka deh sama sperma kamu…” ucap Amelia manja sambil mengusap usap k0ntolku yg masih tegang.
“Sebentar ya, Mas…” Amelia berlalu ke kamar mandi utk membersihkan dirinya.
Aku mengiyakan lalu menuju tempat tidur. Pergulatan dgn posisi berdiri lebih membuat letih ternyata. Dan aku pun masih belum habis pikir bisa menikmati tubuh Amelia. Amelia pun keluar dari kamar mandi masih tanpa busana. Ia tersenyum melihatku yg sdh berbaring di kasur dan menghampiriku, ia pun berbaring di sampingku.
“Capek, ya?” Tanya Amelia sambil mengecup pipiku.
“Yah, lumayan deh. Pegel jg berdiri, hahahahhahaa.”
Amelia tertawa mendengar penjelasanku dan memelukku kemudian. Kepalanya disandarkan di atas dadaku. Sungguh posisi yg romantis dan membahagiakan setelah bercinta.
“Ngomong-ngomong, pacar kamu pasti marah sekali ya mas kalau tau kita begini…”
“Hah? Aku gak punya pacar kok, Mel. Mungkin pacar kamu yg tinggal dikosan sebelah…”
“Dia sih bukan pacarku mas, emang TTM aja, ketemu kalau ada maunya aja hehehe…”
“Oh gitu, wah enak dong. Aku jg mau kalau jadi TTM kamu…”
“Yg bener mas? Asik!” Amelia terlihat senang sekali mendengar pengakuanku yg ingin menjadi TTMnya.
Amelia kembali mengelus elus k0ntolku yg sdh lemas. Sepertinya nafsu birahinya kembali meninggi.
“Mau lagi ya?” tanya ku.
“He’eh.” Jawab Amelia mengangguk sambil tersenyum manja melihatku.
“Kondom yg tadi masih ada gak?” Tanyanya.
“Ada tuh di laci, ambil aja…” Perintahku.
Amelia langsung beranjak ke lemari dan mencari kondom tersebut di lemari. Bukan hanya takut bila sampai hamil, tp aku tetap berusaha utk menggunakan kondom setiap berhubungan badan utk menghindari penyakit. Amelia pun membawa beberapa kondom yg aku simpan di laci. Diletakannya disamping bantal di sebelah ku.
“Tp belum tegang nih, gak bisa dipakein dong…” kata Amelia melihat k0ntolku yg masih lemas.
“Iya sih, mungkin kalau diciumin sama kamu, dia bakal bangun lagi…” Pintaku nakal.
Amelia mengerti mauku. Ia tersenyum dan merapihkan rambutnya lalu menuju k0ntolku yg masih lemas itu. Dgn sekali tangkap, k0ntolku sdh masuk seluruhnya ke mulut Amelia. Ia kembali menjilat batang k0ntolku, menghisap k0ntolku kuat kuat dan menjilati bagian buah zakarku. Begitu nikmat, atau sangat nikmat sepertinya. Permainan lidah Amelia sukses membuat k0ntolku kembali berdiri. Ku ambil satu kondom yg ada di sampingku dan membuka bungkusnya. Ku berikan kepada Amelia utk dipasangkan.
Setelah terpasang kembali dgn rapih. Amelia lantas bangun dan mencoba duduk di atasku. Dipegangnya k0ntolku dan diarahkannya ke dlm meqinya yg masih basah sepertinya. Sekali hentakan kencang, meqi Amelia pun terisi penuh oleh k0ntolku yg sdh keras dan membesar itu. Amelia membuka lebar mulutnya merasakan desakan kuat dari k0ntolku yg ingin menjelajahi meqinya lebih dlm.
“Hoooooh, k0ntolmu nikmat sekali rasanya mas! Aku sukaaaaaa!” teriak Amelia.
Aku tdk menyauti perkatannya, tanganku sdh sibuk meremas kedua toketnya yg bergantung indah di dadanya. Terasa begitu nikmat kempotan meqi Amelia di k0ntolku. Sungguh nikmat yg tiada tara, mungkin meqi Amelia ini lebih nikmat dari meqi Niken.
“Ooohhhh, masss, enaakkk masssssss, entoti aku terus masssss…” racau Amelia sambil memainkan rambutnya.
Terlihat begitu sensual nan erotis. Nafsuku pun semakin bangkit dan tak tertahankan.
Ku tarik Amelia dan ku putar posisiku agar aku yg diatasnya tanpa melepaskan k0ntolku yg masih tertanam di dlm meqinya.
“Genjot mas, nikmati aku massss. Nikmattttttt….” seru Amelia
Aku genjot kembali meqi Amelia dgn liar dan cepat. Ku hantamkan k0ntolku berkali kali keluar masuk meqinya yg semakin merekah dan basah.
“Oooohhhh, aku mau keluar nih masssss…” Desis Amelia.
“Sabar sayang, aku jg, sebentar lagiii…” Kata ku berbisik di telinga Amelia.
Lalu ku kecup leher dan kujilati lehernya sambil pinggulku masih sibuk menggenjot Amelia.
“Oooggghhhh, masssss Oooggghhhh..” Desah Amelia mendapati meqinya yg begitu nikmat dimasuki k0ntolku dan sapuan lidahku di lehernya yg menambah rasa geli namun nikmat itu.
“Massssss, aku dah gak tahan masss, aku mau keluar masssss…..” Pinta Amelia memelas.
“Aku jg sayangggg…” Ku percepat kocokan k0ntolku dan ku fokuskan nikmat dik0ntolku agar ku bisa cepat keluar utk mengimbangi permainan Amelia.
“Oooohhhh masss! Aku keluarrrrrr oooogggghhhhhhh….” Erang Amelia kencang.
“Aku jga sayanggggg ooooggggghhhhh!!!” Creett Creett Creett , menyemburlah sperma ku utk yg kedua kalinya.
Kali ini di dlm meqi Amelia meski tertahan kondom tipis itu.
“Ooooohhhhhhh ENAKK MASSS!!” Amelia menarik dan memelukku. Ku rasakan tangannya sedikit mencakar punggungku, mungkin ia tak bisa menahan nikmat yg ia rasakan.
Aku pun terkulai lemas di samping Amelia. K0ntolku langsung lemas setelah orgasme yg kedua ini. Amelia pun terlihat lemas berkeringat dan nafasnya begitu tersengal berat.
Sejak saat itu, aku dan Amelia resmi berhubungan meski sekedar TTM. Amelia meninggalkan TTMnya yg tinggal di dekat kosanku dan lebih memilih utk selalu bersama ku. Amelia yg cantik ini selalu sanggup memuaskan hasrat seksualku kapanpun aku mau.

Related Posts:

1 comment:

Popular Posts