Cerita Dewasa - Sewaktu dulu aku masih duduk dibangku SMA, aku sangat memilih dalam menyukai seorang wanita. Aku termasuk orang yang sulit dekat dengan wanita, karena aku hanya mendekati wanita dengan seleraku. Disekolah aku bisa dikatakan ganteng diantara cowok-cowok ganteng. Banyak juga cewek yang suka dan naksir denganku, namun aku hanya bersikap biasa saja. Disekolahan, dalam hal pelajaran aku bisa dikatakan tidak cukup pintar, namun aku mempunyai keunggulan dengan bidang olah raga yang menjadi keahlianku sehingga aku menjadi atlet sekolahan.
Film Bokep - Setelah lulus dari SMA, aku-pun melanjutkan kuliah disalah satu universitas terkemuka dibandung. Waktu kuliah itu aku tinggal dirumah tanteku yang bernama Dewi. Namun karena tanteku ii maish agak muda, sejak aku SMA aku memanggilnya kakak. Kak Dewi ini adalah seorang janda yang tinggal sendirian, karena suaminya sudah meninggal karena kecelakaan saat berangkat bekerja. Setelah suaminya meninggal, kak Dewi membuka usaha sendiri dibandung. Dirumah kak Dewi biasanya tinggal sendirian dengan seorang anaknya yang masih kecil.
Saat pertama kali datang, dibandara aku sudah dijemput kak Dewi. Karena cukup lama kita gak ketemu, kulihat kak Dewi menjadi lebih cantik dan lebih seksi hingga aku sedikit lupa saat pertama melihatnya. Namun setelah hp ku berbunnyi dan kak Dewi menelponku, ternyata benar wanita yang kulihat cantik dan seksi itu adlaah kak Dewi. Aku cukup kagum dengan kecantikan dan keseksian tubuhnya diusianya yang gak muda lagi itu. Umurnya sekitar 33 tahun namun kak Dewi masih sangat cantik. Rambutnya masih panjang terurai, wajahnya sangat halus, dia masih seperti gadis dan didalam mobil itu jantungku benar-benar berdebar.
“Capek ya dek Sakti???” tanya kak Dewi
“Dikit kak, kakak sekarang tambah cantik ya???” jawab dan pujiku
“Ada-ada saja kamu ini” balas kak Dewi sambil tertawa
Bebrapa hari aku tinggal dirumah kak Dewi, aku maish merasa sedikit sungkan. Namun setelah kurang lebih 2 minggu aku tinggal dirumahnya, aku sudah merasa terbiasa karena kak Dewi orangnya supel dan ceriwis yang menjadikan kami cepat menjadi akrab. Dari keakrab’an itulah aku dapat mengetahui kebiasaan kak Dewi, kesukaan kak Dewi, hingga pengalaman hidupnya. Sekarang aku juga sangat dekat denagn anaknya karena setiap malam aku mengajari mereka pelajaran sekolahnya.
Tak kurasakan ternyata sudha kurang lebih setengah tahun aku itnggal dirumah kak Dewi. Diantara teman-teman kulihaku yang bisa dibilang cantik-cantik, namun kak Dewi lah yang mampu menggetarkan hatiku. Kurasakan aku jatuh cinta pada kak Dewi. Namun aku berpikir, apakah kak Dewi juga mempunyai perasaan yang sama dengan yang kurasakan??? Ditambah lagi dia adalah tanteku.
Video Ngentot - Suatu malam, saat itu anak-anak kak Dewi sudah pada tidur hingga suasana rumah sangat sepi sekali. Diluar rumah hujan turun cukup lebat. Saat aku membuka pintu kamarku, kulihat kak Dewi sedang menonton TV sendirian. Kemudian aku pun keluar kamar dan nyamperin kaka Dewi yang lagi asik menonton TV.
“Belom tidur Sak???” tanya kak Dewi
“Belom ngantuk kak” balasku
Kemudian aku duduk disebelahnya. Entah kenapa lagi-lagi tiba-tiba dadaku berdetuk berdebar kencang. Aku bersandar disofa, aku tidak melihat TV namun melihat kak Dewi. Dia tak menyadarinya. Lama kami terdiam.
“Kamu pendiam ya Sak” ujar kak Dewi
“Eeehhh..Ooohhh…Iya” jawabku kaget
“Apa mau ngomongin sesuatu?” tanya kak Dewi
“Aaahhh, gak, pingin nemeni kak Dewi aja” jawabku
“Aaaahhh kamu, ada-ada aja kamu ini Sak” ujar kak Dewi
“Serius kak” balasku
“Makasih”
“Bisnisnya gimana kak??? Lancar???” tanyaku
“Lumayanlah, sekarang bisa agak bebas, banyak karyawannya, urusan kerjaan semuanya tak serahin kegeneral managernya. Kakak sewaktu-waktu saja kesananya” katanya
“Ooohhh…yaaa…gimana kuliahmu Sak???” tambah kak Dewi
“Yaaa, begitulah kak, lancer-lancar saja” jawabku
Foto Bokep - Lalu kuberanikan diri memegang pundak kak Dewi untuk memijat,
“Aku pijitin ya kak, sepertinya kakak capek” ujarku
“Makasih, gak usah aahhh”
“Gak papa kok kak, cuma pijit aja, emangnya mau yang lain?” kataku
“Ya udah deeh, pijitin aja” jawab kak Dewi sambil tersneyum
Aku-pun memijiti pundaknya, punggungnya, dengan pijatan yang halus, sesekali aku meraba kebahunya. Malam itu kak Dewi memakai kaos ketat sehingga aku bisa melihat lekukan tubuh dan juga tali BH-nya. Dada kak Dewi lumayan besar juga. Kucium harum tubuhnya.
“Kamu sudah punya pacar Sak?” tanya kak Dewi
“Belom punya kak” jawabku
“Kok bisa gak punya, emang gak ada yang tertarik sama kamu???” tanya kak Dewi
“Aku aja yang gak tertarik sama mereka kak” balasku
“Lha kok aneh gitu??? Kakak denger dari mama kamu, katanya kamu itu sering dikirimi surat cinta Sak” ujar kak Dewi
“Iyha, waktu SMA kak, kalo sekarang aku menemukan cinta tapi sulit mengatakannya” balasku
“Masak???”
“Iyha kak, orangnya cantik, tapi sudah janda” jawabku mencoba memancing
“Siapa???” tanya kak Dewi penasaran
“Kak Dewi” jawabku
“Ada-ada aja kamu ini Sak…Sak” balas kak Dewi dengan tertawa
“Aku serius kak, aku gak bohong, pernah kakak tahu aku bohong???” balasku menyakinkan
Dan kak Dewi hanya terdiam.
“Semenjak aku bertemu kak Dewi, jantungku berdetak kencang. Aku tak tahu apa yang kurasakan itu. Sebab aku tidak pernah jatuh cinta sebelumnya. Semenjak itu pula aku menyimpan perasaanku dan merasa nyaman saat berada disamping kak Dewi. Aku tak tahu apakah ini cinta namun kian hari dadaku makin sesak. Sesak hingga aku tak bisa berpikir lagi kak, rasanya sakit sekali saat aku harus membohongi diri kalau aku cinta sama kakak” kataku.
“Saak, aku ini tantemu” jawab kak Dewi
“Aku tahu kak, tapi perasaanku tak pernah bohong kak, aku mau jujur kalau aku cinta sama kak Dewi” kataku sambil memeluknya dari belakang
Lama kami terdiam. Mungkin hubungan yang kami rasa sekarang mulai canggung. Kak Dewi mencoba melepaskan pelukanku.
“Maaf Sak, kakak perlu berpikir” ujar kak Dewi sambil beranjak pergi meninggalkanku.
Aku pun ditinggal sendirian dengan TV masih menyala. Cukup lama aku ada diruang tengah, hingga tengah malam kira-kira. Aku-pun mematikan TV dan menuju kamarku. Sayup-sayup kudengar suara isak tangis dikamar kak Dewi. Aku-pun mencoba menguping.
“Apa yang harus aku lakukan?….Apa…???” ujarku dalam hati kebingungan
Aku menunduk, mungkin kak Dewi kaget setelah aku mengungkapan isi hatiku tadi. Aku-pun masuk kamarku dan tertidur. Malam itu aku bermimpi basah dengan kak Dewi. Aku bermimpi bercinta dengannya dan paginya aku dapati CD-ku basah. Wah, mimpi yang indah.
Keesokan paginya, kak Dewi selesai menyiapkan sarapan. Anak-anaknya sarapan. Aku baru keluar dari kamar mandi. Melihat mereka dari kejauhan. Kak Dewi nampak mencoba untuk menghindari pandanganku. Kami benar-benar canggung pagi itu. Hari ini aku gak ada kuliah. Aku bisa habiskan waktu seharian dirumah. Setelah ganti baju aku keluar kamar. Nampak kak Dewi melihat-lihat isi kulkas.
“Waduh Sak, bisa minta tolong bantu kakak?” tanya kak Dewi
“Bantuin apa kak???” tanyaku balik
“Kakak mau belanja, bisa bantu kakak belanja??? Sepertinya isi kulkas udah mau habis” katanya
“Okey kak” balasku
“Untuk yang tadi malam, tolong jangan diungkit-ungkit lagi, aku maafin kamu tapi jangan dibicarakan lagi” ujarnya dan aku hanya mengangguk.
Kemudian kami pergi belanja. Lumayan banyak belanjaan kami dan aku menggandeng tangan kak Dewi. Kami mirip sepasang suami istri, kak Dewi rasanya gak menolak saat tangannya kugandeng. Mungkin karena barang bawaannya banyak. Dimobil pun kami diam. Setelah belanja banyak itu kami tak mengucapkan sepatah kata pun. Namun sesekali kali aku bilang ke kak Dewi bahwa perasaanku serius.
Hari-hari berlalu. Aku terus bilang ke kak Dewi kalau aku cinta dia. Dan hari ini adalah hari ulang tahunnya. Kubelikan kak Dewi sebuah gaun. Aku memang menyembunyikannya. Gaun ini sangat mahal, hampir dua bulan uang sakuku habis. Saat itu anak-anak kak Dewi masihi sekolah. Kak Dewi merenung disofa. Kemudian aku datang kepadanya dan memberikan sebuah kotak hadiah.
“Apa ini Sak???” tanya kak Dewi
“Kado, kak Dewi hari ini kan ulang tahun” jawabku
Dia tertawa, nampak senyumnya indah hari itu. Matanya berkaca-kaca, dia mencoba menahan air matanya. Dia buka kadonya dan mengambil isinya. Aku memberinya sebuah gaun berwarna merah yang mewah.
“Indah sekali, berapa harganya Sak?” tanya kak Dewi
“Aaahhh gak usah dipikir berapa harganya kak yang penting kakak suka” jawabku sambil tersenyum
“Ini kulakukan sebagai pembuktian cintaku pada kakak” tambahku
“Sebentar ya” katanya.
Dia buru-buru masuk kamar sambil membawa gaunnya dan tak perlu lama, kak Dewi sudah keluar dengan memakai gaun itu. Dia benar-benar sangat cantik.
“Bagaimana Sak?” tanya kak Dewi
“Istimewa kak… kakak sangat Cantik sekali” kataku sambil mengacungkan jempol
Kemudian tiba-tiba kak Dewi berlari dan memelukku. Erat sekali, sampai aku bisa merasakan dadanya.
“Terima kasih” ujar kak Dewi
“Aku cinta kamu kak” balasku
“Aku tahu Sak” balas kak Dewi sambil menatapku
Aku memajukan bibirku dan dalam sekejap bibirku sudah bersentuhan dengan bibirnya. Inilah ciuman pertama kita. Kuciumi bibirnya, melumatnya, dan menghisap ludahnya. Lidahku bermain didalam mulutnya, kami berpanggutan lama sekali. Kak Dewi mengangkat paha kirinya kepinggangku, aku menahannya dengan tangan kananku. Dia jatuh ke sofa, aku lalu mengikutinya.
“Aku juga cinta sama kamu Sak dan aku bingung” kata kak Dewi
“Aku juga bingung kak” balasku
Kemudian kami berciuman lagi. Kak Dewi berusaha melepas bajuku dan tanpa sadar sekarang aku hanya tinggal memakai CD saja. penisku yang menegang menyembul keluar dari CD-ku. Kubuka resleting bajunya, kuturunkan gaunnya dan saat itulah kudapati dua buah bukit yang begitu ranum. Dadanya benar-benar besar. Kuciumi putting susunya, kulumat, kukunyah, kujilati. Aku lalu menurunkan terus hingga ke bawah. Haaaa? gak ada celana dalam? Jadi tadi kak Dewi kekamar ganti baju sambil melepas CD-nya.
“Gak perlu heran Sak, kakak juga ingin ini kok, mungkin inilah saat yang tepat” ujar kak Dewi
Kemudian aku benar-benar menciumi memeknya. Kulumat, kujilat, kuhisap. Aku baru pertama kali melakukannya. Rasanya aneh, namun aku suka. Aku cinta kak Dewi. Kak Dewi meremas rambutku, menjambakku. tubuhnya menggelinjang. Kuciumi pahanya, betisnya, kemudian kejempol kakinya. Kuemut jempol kakinya yang membuat dia terangsang sekali. Jempol kaki adalah bagian paling sensitif bagi wanita.
“Tidak Sak…Jangan….Aaaaahhhhh” kak Dewi mendesah
“Kenapa kak?” tanyaku
Tangannya mencengkram lenganku. memeknya basah sekali. Dia memejamkan mata, nampak dia menikmatinya.
“Aku keluar Saak”
Kemudian kak Dewi bangun lalu menurunkan CD-ku. Aku duduk disofa sambil memperhatikan apa yang dilakukannya.
“Gantian sekarang” katanya sambil tersenyum
Dia memegang penisku, diremas-remas dan dipijat-pijatnya. Oh…aku baru saja merasakan penisku dipijat seorang wanita. Tangan kak Dewi yang lembut, hangat lalu mengocok p3nisku. P3nisku makin lama makin panjang dan besar. Kak Dewi menjulurkan lidahnya. Dia jilati bagian pangkalnya, ujungnya, kemudian dia masukkan ujung penisku kedalam mulutnya. Kak Dewi hisap, dia basahi dengan ludahnya. Ohh…sensasinya luar biasa sekali.
“Kalau mau keluar, keluar aja gak apa-apa Sak” kata kak Dewi
“Gak kak, aku ingin keluar disitu aja?” kataku sambil memegang memeknya
Kak Dewi mengerti, kemudian aku didorongnya. Aku berbaring dan dia ada diatasku. Pahanya membuka, dan dia arahkan penisku masuk ke memeknya. Agak seret, mungkin karena memang dia tak pernah bercinta selain dengan suaminya. Masuk, sedikit demi sedikit dan “Bleeeeeess….” Masuk semuanya. Kak Dewi bertumpu dengan sofa, kemudian dia gerakkan atas bawah.
“Ooooohh….Saak…Nikmaaat…Saaak…” Desahnya
“Ooooohhh…Kaaaaak…Kak Dewi…Aaaaahhh…” balasku mendesah
Payudaranya naik turun. Montok sekali dan aku-pun meremasinya. Lama sekali ruangan ini dipenuhi suara desahan kami dan suara dua daging beradu. “Plok…plok..plok..cplok..!!”
“Saaakkk…Kakak keluar lagi…Ooooouuuhhhhh” desah kak Dewi
Kak Dewi ambruk diatasku. Buah dadanya menyentuh dadaku, aku memeluknya erat. memeknya benar-benar menjepitku kencang sekali. Perlu sedikit waktu untuk dia bisa bangkit. Lalu dia berbaring disofa.
“Masukin Sak, puaskan dirimu, semprotkan spermamu kedalam rahim kakak. Kakak rela punya anak darimu Sak” ujarnya
Aku tak menyia-nyiakannya. Aku pun memasukkan k0ntolku lagi. Kudorong maju mundur, posisi normal ini membuatku makin keenakan. Aku menindih tubuh kak Dewi, kupeluk dia dan aku terus menggoyang pinggulku. Rasanya aku sudah sampai diujung. Aku mau meledak. “Aaaaagggghhhhh…….”
“Oooouuuhhhh……Saaakkk…….Saaaakk……Kakak keluar lagi”
Kak Dewi mencengkram punggungku dan aku meneKakkan spermaku kedalam rahimnya, banyak sekali, sperma perjaka. Mem3k kak Dewi mencengkramku erat sekali yang membuat aku keenakkan. Kami kelelahan dan tertidur diatas sofa, Aku memeluk kak Dewi.
Siang hari aku terbangun oleh suara HP-ku yang berdering. Kak Dewi masih dipelukanku. Kak Dewi dan aku terbangun. Kami tertawa melihat kejadian lucu ini. Waktu jamnya menjemput anak-anak kak Dewi sepertinya.
Setelah itu entah berapa kali aku mengulanginya dengan kak Dewi, aku mulai mencoba berbagai gaya. Kak Dewi sedikit rakus setelah dia menemukan partner sex baru. Dia suka sekali mengoral punyaku, mungkin karena punyaku terlalu tangguh untuk liang kewanitaannya. Tapi itulah cintaku, aku cinta dia dan dia cinta kepadaku. Kami akhirnya hidup bahagia, dan aku punya dua anak darinya. Sampai kini pun dia masih seperti dulu, tidak berubah, tetap cantik dan menawan.
TiketQQ.com Agen Bandarq Domino99
ReplyDeleteBandar Poker dan Bandar66 Online Terbaik Di
Asia
* Minimal DEPOSIT Rp 15.000,-
* Tersedia 8 game dalam 1 USER ID
* Bonus TO 0,5% Setiap 5 hari
* Bonus Refferal 20%
< Contact Us >
Website : TIKETQQ
Daftar : DAFTAR
Pin BB : tiket99
LINE : Tiketqq
WA : +855966348165
Twitter : TIKETQQ
Facebook: Tiket- QQ