Film Bokep - Saat proses intrograsi tiba tiba terdengar suara telp di meja keamanan itu.
“iya pak, kami sudah berhasil menangkapnya…..oh baik pak akan segera di laksanakan.” kata seorang satpam yg sedang interogasi, rupanya orang yg menelpon itu adalah pemilik dari mall tersebut.
“Sekarang kamu ikut sy” kata satpam itu.
“Kemana pak? tolong jangan di bawa ke polisi.” tanya Desi dgn berlinang air mata.
“Sudah ikut saja, jangan banyak bicara” jawab satpam itu.
“Sekarang kamu ikut sy” kata satpam itu.
“Kemana pak? tolong jangan di bawa ke polisi.” tanya Desi dgn berlinang air mata.
“Sudah ikut saja, jangan banyak bicara” jawab satpam itu.
Lalu Desi di bawa ke lantai atas dan masuk ke sebuah kantor yg besar dan megah. kemudian satpam itu menghadapkan Desi pada seorang pria setengah baya yaitu Budi, pemilik Mall tersebut.
“Kamu boleh pergi, nanti sy panggil lagi” kata Budi
“Siap pak….” kata satpam itu dgn tersenyum dan memberi hormat, kemudian meninggalkan Budi dan Desi di ruangan itu. mahasiswi-
“Siap pak….” kata satpam itu dgn tersenyum dan memberi hormat, kemudian meninggalkan Budi dan Desi di ruangan itu. mahasiswi-
Video Ngentot - Budi memeriksa dompet Desi dan beberapa surat di dalamnya, kemudian duduk berhadapan di sofa dgn Desi.
“Jadi nama kamu Desi, umur 20 tahun, mahasiswi…kamu tahu apa yg sedang kamu hadapi sekarang ini?” tanya Budi
Desi hanya bisa tertunduk diam, air matanya berlinang.
“sy bisa memenjarakanmu, sy punya cukup banyak koneksi polisi dan sy bisa yakin kan mereka untuk tdk melepaskan kamu karena kamu adalah kriminal komplotan pencurian di mall. kamu paham itu?” tanya Budi
Desi hanya bisa tertunduk diam, air matanya berlinang.
“sy bisa memenjarakanmu, sy punya cukup banyak koneksi polisi dan sy bisa yakin kan mereka untuk tdk melepaskan kamu karena kamu adalah kriminal komplotan pencurian di mall. kamu paham itu?” tanya Budi
Desi mengangguk.
“oke, sekarang sy minta kamu jawab. untuk apa mahasiswi seperti kamu melakukan pencurian seperti ini? apakah untuk hura-hura? untuk narkoba? atau apa? ” tanya Budi.
Desi menarik nafas panjang, kemudian perlahan ia mulai bercerita, bahwa ia tengah mengumpulkan uang untuk mengganti uang semesteran yg sudah terpakai sebelumnya, dan dia tdk mau orang tua nya tahu bahwa uang itu sudah terpakai.
“oke, sy sementara percaya cerita kamu, tp itu tdk membenarkan kamu untuk mencuri, dan setiap kejahatan harus menuai konsekensi, agar jera. jadi dgn terpaksa sy harus melaporkan kamu ke polisi supaya tdk ada lagi orang yg berfikir untuk mencuri di tempat sy.” jawab Budi.
“Sy mohon jangan pak, jangan laporkan sy ke polisi. sy takut nanti sy di keluarkan dari kampus kalo sy di tangkap polisi dan orang universitas tahu. orang tua sy akan sangat marah dan malu.” kata Desi
“Sy mohon jangan pak, jangan laporkan sy ke polisi. sy takut nanti sy di keluarkan dari kampus kalo sy di tangkap polisi dan orang universitas tahu. orang tua sy akan sangat marah dan malu.” kata Desi
Budi duduk diam sebentar, lalu memandangi Desi dgn seksama, di lihatnya bahwa Desi ini wajahnya cukup manis dan cantik, tubuhnya ideal tdk gemuk dan yg sangat menarik perhatian Budi adalah toketnya yg cukup besar dan bulat, sedari tadi Budi memandangi toket yg terbungkus kaos itu seperti macan yg hendak menerkam.
“oke, sy punya penawaran untuk kamu, silahkan kamu pilih. yg pertama, kamu masuk penjara, polisi mengabari ke orang tua kamu dan ke kampus. atau…kamu bekerja untuk sy.” tanya Budi
“sy memilih untuk bekerja pak, apa pun akan sy lakukan. sy bisa mencuci, mengepel, menyapu, bahkan jadi ob di kantor ini pun sy mau pak. ” jawab Desi dgn mata yg berbinar binar, penawaran pak Budi ini seperti sebuah harapan besar baginya.
“bukan pekerjaan itu yg sy maksud..” jawab Budi
“kalau boleh tau, apa ya pak pekerjaan nya…” tanya Desi
“sy memilih untuk bekerja pak, apa pun akan sy lakukan. sy bisa mencuci, mengepel, menyapu, bahkan jadi ob di kantor ini pun sy mau pak. ” jawab Desi dgn mata yg berbinar binar, penawaran pak Budi ini seperti sebuah harapan besar baginya.
“bukan pekerjaan itu yg sy maksud..” jawab Budi
“kalau boleh tau, apa ya pak pekerjaan nya…” tanya Desi
Pak Budi tdk langsung menjawab, namun ia berdiri memutari sofa itu dan berdiri di belakang Desi dan berbisik di telinga nya.
“kamu harus jadi pelacur sy, kamu harus tidur dgn sy.” bisik Budi
Wajah Desi pucat pasi, ini jelas tdk seperti bayangan nya. namun dinginnya tembok penjara dan rasa malu bila di keluarkan di kampus juga menghantui nya.
“Silahkan kamu pertimbangkan” kata Budi
“tp pak… sy ini masih perawan… sy belum pernah tidur dgn laki laki” jawab Desi
“ya itu terserah kamu, pilihan ada di tangan kamu, memilih keperawanan atau penjara?” tanya Budi
“tp pak… sy ini masih perawan… sy belum pernah tidur dgn laki laki” jawab Desi
“ya itu terserah kamu, pilihan ada di tangan kamu, memilih keperawanan atau penjara?” tanya Budi
Desi tertunduk, untuk beberapa saat ia hanya bisa terdiam. namun kemudian Desi mulai berbicara.
“pak, sy sudah memutuskan untuk menuruti kemauan bapak, tp tolong setelah itu jangan ada tuntutan apa pun lagi sama sy.” jawab Desi
Foto Bokep - Budi pun tersenyum, ia mendekati Desi dari arah belakang dan berbisik lagi.
“oke, setuju” bisik Budi sambil memeluk tubuh Desi dari belakang, dan mulai menciumi telinga serta leher Desi.
“kamu harum sekali Desi, “bisik Budi lagi, dan sementara itu kedua tangan Budi sudah meremas remas toket Desi yg bulat.
“kamu harum sekali Desi, “bisik Budi lagi, dan sementara itu kedua tangan Budi sudah meremas remas toket Desi yg bulat.
Desi hanya bisa terdiam pasrah, namun didalam hati nya ia mulai menikmati setiap sentuhan dan ciuman serta rangsangan yg di berikan kepada nya.
“lepas semua baju kamu” kata Budi.
Desi pun dgn sedikit malu dan enggan perlahan mulai membuka seluruh pakaian nya. sementara itu Budi pun sudah dalam keadaan telanjang.
Budi memandangi keindahan tubuh Desi dgn seksama, ternyata sesuai perkiraan nya, tubuh Desi sangat indah. putih bersih dan memiliki toket bulat yg besar serta puting yg berwarna pink.Budi pun mendekati Desi dan langsung menerkam toket indah itu, di remasnya, di jilat dan di sedotnya seperti bayi yg kelaparan, bergantian Budi menikmati toket kiri dan kanan, tak lama Desi pun terlihat memejamkan matanya dan mendesah.
“eemmmmhhh.. pelan pelan pak, geli…” ujar Desi
“indah sekali toket kamu Desi, sy sangat menyukainya”kata Budi lagi, sambil meremas remas toket itu dan kemudian terus menyedotnya kanan kiri bergantian.
“indah sekali toket kamu Desi, sy sangat menyukainya”kata Budi lagi, sambil meremas remas toket itu dan kemudian terus menyedotnya kanan kiri bergantian.
Tangan kanan Budi mulai turun dan bermain di kemaluan Desi yg ternyata hanya di tumbuhi sedikit bulu. jadi tangan nya mulai bermain di clitoris nya.
Budi sangat berpengalaman, dan tahu benar bagaimana memperlakukan seorang perawan di sex pertamanya.
Desi mulai menjepit pahanya, pertanda birahi sudah mulai merasuk kedalam setiap sumsum tulangnya. lubang memex nya pun sudah mulai dibasahi oleh air kenikmatan.
Budi pun mendudukan Desi di ujung sofa dan membuat kakinya terbuka lebar sehingga memex indahnya yg rapat dan tembem itu terlihat dgn jelas.
“wah, bener-bener masih perawan,” ujar Budi dalam hati.
Ia pun mulai menciumi dan menjilati Desi mulai dari pahanya hingga akhirnya mencapai clitorisnya.
Desi sudah tdk dapat mengontrol dirinya, tubuhnya sudah di rasuki kenikmatan yg di rasakan di selangkangan nya yg di jilati Budi dgn lembut. Desi merasakan getaran nikmat yg muncul dari ujung kaki nya hingga ke ujung kepalanya, pantat nya otomatis mengeras, otot memex nya yg perawan itu pun berkedut-kedut kencang.
Desi mengejang, tangan nya terkepal pertanda akan mencapai orgasme pertamanya saat di jilat oleh Budi.
“ooogghh….ooogghh…. ouugghhh…….” hanya gumaman dan desahan yg bisa keluar dari mulutnya.
“ooohhhhhh…..niikkmmmaatttttt……” dan Desi pun merasakan orgasme pertamanya, memex nya kini sudah dalam keadaan yg basah sama sekali.
“ooohhhhhh…..niikkmmmaatttttt……” dan Desi pun merasakan orgasme pertamanya, memex nya kini sudah dalam keadaan yg basah sama sekali.
Budi pun berdiri dan tersenyum.
“Bagaimana? nikmat?” tanya Budi.
Desi pun tersenyum malu dan mengangguk.
“Sekarang kamu sudah siap untuk tahap selanjutnya,”kata Budi
Ia pun mulai mendekatkan batang kont0lnya yg sudah mengeras ke arah lubang memex Desi. di gesek-gesekkan nya ke cairan yg tadi keluar di lubang memex itu dan perlahan ia mulai menusukan kont0l nya ke lubang perawan itu.
Ternyata tdk cukup sulit,- walaupun lubang itu masih kecil dan sempit namun sudah basah kuyup.
Perlahan batang kont0l itu masuk sedikit demi sedikit dan, ada cairan darah yg keluar dari dalam memex itu tanda bahwa slaput dara nya telah robek.
Desi menggigit bibirnya dan mengepalkan tangan nya menahan perih.namun karena sudah cukup basah perlahan ia sudah bisa menikmati kenikmatanya.
Budi pun bergerak perlahan sekali, di pompanya batang kont0l nya sedikit demi sedikit.
“masih sakit Desi?” tanya Budi
Desi menggeleng, pertanda rasa nyeri itu sudah mulai hilang, namun Budi tdk serta merta memompa nya lagi tempo permainan nya sengaja di buatnya selambat mungkin.
Desi mulai melipatkan kakinya di pantat Budi pertanda ia ingin Budi lebih dalam menusuk memex nya. Budi pun mulai menusuk lebih dalam dan menusukan semua kont0lnya sampai mentok.
Desi menarik nafas, dan mulai menjepit memex nya. dan Budi pun mulai mempercepat laju permainan nya
“Aaagghhh…damn… memex perawan memang nikmat sekaliii..” gumam nya
Desi pun mulai mendesah lagi, ia pun mulai bisa mengimbangi permainan Budi dgn mengoyangkan pinggulnya.
“ternyata sex itu nikmat sekali” pikir Desi dalam hati
“ooogghhh…..ooogghhh…ahhhh…ahhhh….” mulut Desi terus mendesah desah keenakan, membuat Budi semakin bernafsu dan memacu kecepatan nya.
“ooogghhh…..ooogghhh…ahhhh…ahhhh….” mulut Desi terus mendesah desah keenakan, membuat Budi semakin bernafsu dan memacu kecepatan nya.
Desi terus bergoyang dan menjepit jepitkan memex nya, matanya terbelalak, ia merasakan kenikmatan yg lebih dari orgasme nya yg pertama tadi. seluruh tubuhnya mengelinjang, bergetar.
“oooggghh……oooggghh….nnniikkmmaattttt….” kata Desi dgn teriakan yg tertahan.
tubuhnya bergetar, memexnya berkedut kecang dan kemudian mengeluarkan cairan dalam jumlah yg cukup banyak.
tubuhnya bergetar, memexnya berkedut kecang dan kemudian mengeluarkan cairan dalam jumlah yg cukup banyak.
Sementara Budi pun sudah hampir mendapat orgasme nya, di cabutnya kont0lnya dan di kocok di hadapan wajah Desi,
“creeeeettttt…creeeeettttt…creeeeettttt..” sperma itu pun berhamburan muncrat ke wajah Desi.
Budi dan Desi terbaring lemas di sofa. dan setelah beberapa menit istirahat, Budi mengambilkan Desi minum dan mengantarnya untuk membersihkan diri di kamar mandi. setelah keduanya memersihkan diri dan kembali berpakaian, Budi mengambil sebuah amplop dari meja nya.
“Desi, ini ada sedikit uang untuk membantu kamu membayar uang kuliah, ingat lain kali kau jangan mencuri lagi. Kalau kamu butuh uang, datang saja kemari. oke?” kata Budi sambil menyimpan amplop itu ke dalam dompet Desi.
Desi pun di antar melalui pintu belakang dan langsung ke arah jalanan sepi. di jalan ia melihat uang yg di berikan Budi. ternyata isinya adalah sebuah cek yg bernilai dua puluh juta rupiah, dan sebuah nota yg berisikan nomer hp dan nama Budi.
0 comments:
Post a Comment